Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

EVENTS

NEW COMMITTEE OF DIES NATALIS XV ENGLISH DEPARTMENT 2024 " ATLANTIS "

Congratulations!! 🎉 To the names listed below, who are accepted as the new committee of Dies Natalis 2025 🌊   "ATLANTIS"  (A Treasured Library of Memory Below the Sea) 1. Achmad Bima Hidayahtulloh 2. Afina Ainia Pramono 3. Aldisa Shofiyani 4. Ananda Mabkhut Hakkimuzaki 5. Chazoe Tan Habykusno 6. Cindy Zazkyatul Aulia 7. Dhiva Ashfia Syahputri 8. Dhea Ayu Arvianti 9. Elizabeth Yedija Putri Raehannah 10. Fadila Adriyani Gusmiyati 11. Ifvioletta Izzazatus Sholeha 12. Khalish Meylina Adleria 13. Linda Nur Safa’wati 14. Moh. Haidar Asfi 15. Muhammad Chaidir Ali 16. Nabila Najwa Ayunda 17. Nadhia I’zaz Cyrilla 18. Noor Shifa Zahra Fadli 19. Nopal Zahraan Nurosyaad 20. Novia Ines Adelia 21. Rahma Fitria Deyanti 22. Raihan Fariza Akbar 23. Ravano Daska Wiryanto 24. Sachia Mayada Helmi 25. Sekar Mayang Adelia Putri 26. Shidqi Reyhan Al-Maliki 27. Yunda Refi Atma Sanukerti 28. Yumna Rovan Salsabila We are waiting for your contribution to Dies Natalis 2025 Good Luck! 🌷

Dimensi Lain by Veny Alivionita Sari

          Aku berjalan mendaki, menanjaki tanah. Menggunung menjulang. Seperti kubah yang berlapis rumput safana. Sejauh kulempar pandangan mataku, hanya barisan bukit-bukit hijau yang hampa. Tanpa pohon, hanya hijau. Tak kulihat secuil jejak pemukiman. Aku haus, aku lapar, badanku sudah teramat lusuh. Masih kurasa pening dan berat di kepalaku. Entahlah, aku lupa atas apa yang sudah terjadi kepadaku. Aku bahkan bingung, mengapa bisa aku sampai di tempat yang terpencil ini. Bukankah sebelumnya aku sedang bersenang-senang di atas sebuah bukit. Berlari, berteriak, memacu adrenalin lantas mengepakkan parasut bak seekor burung menjelajah angkasa. Ah, sakit sekali kepalaku ini. Tak dapat kuingat lebih jauh mengenai masa-masa sebelum aku tersesat di tempat aneh yang tiada penghujungnya ini.           Aku berjalan lagi. Ku turuni jengkal demi jengkal, langkah demi langkah, meski terseok perlahan merasakan betapa perih luka di kakiku. Yang aneh...

Batas Biru Cakrawala by Skenario Fajar

          “Biru, tidak semua hal di dunia ini ada jawabannya. Pun, tidak semuanya dapat dipertanyakan. Mungkin, begitulah cara kerja semesta. Sulit dimengerti, bukan? Tak apa, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengerti.”           Hai, semesta! Izinkan saya memperkenalkan diri sebelum menceritakan satu dari banyak kebingungan yang saya alami. Nama saya Batas Biru Cakrawala, panggil saja Biru. Singkat saja ya perkenalan dirinya? Kalau terlalu panjang, saya takut kalian bosan. Baik! Semoga cerita dari saya bisa menjadi pelipur lara di tengah peliknya perjuangan. Tepatnya tahun lalu, di bulan November. Saya bertemu gadis yang bisa dibilang … maaf, sedikit aneh? Ah, begini! Bukan tanpa maksud saya berkata demikian, tapi memang begitu lah yang saya rasakan saat pertama kali bertemu dengannya. Gadis itu ialah anak dari rekan ayah yang ikut berkunjung ke rumah saya pada waktu itu. Saat berkenalan, ada hal yang tidak saya mengerti, mengapa ...