Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

EVENTS

ANNOUNCEMENT: THE NEW EXECUTIVE OF EDSA 2024

  THE NEW EXECUTIVE OF EDSA 2024 Welcome to the squad! We look forward to your contribution to EDSA in 2024 KEEP UP THE SPIRIT! Rafi Purwanatha  Ilvi Aura Lailiyah  Kamillah Ariqoh Kaltsum  Nur Anggraheni Putri Mariono  Talitha Cantika Ramadaniyah Zaskya Ayra Sinatrya Amira Sava Lutfia Ayla Naharany Ustadzah Ando Pratama Bhakti Dina Wardani Dzaki Jihad Pangesti Sabbihisma Robbika Muhammad Akmal   Rivandha Putri Auriellia  Ardianti Safitri Ummuyana Ushaiyyah Silma Rahma Dila Nurlaili Fairi Faradis Zakiah Muhammad Naufal Rajinder Gandhi Azzanajwafa Ma’al Abrar Az Zahra Damayanti Daffa Azhafran Azarine Annora Madana Daffa Angel Putri Riyo S. Diana Shafira Desy Rahmawati Ayyi salsabila shofiyyah Nabila Nuryani Salma Syafina Agil Sony Piously Budianto  Ahnafarell Juliandri Alif P. Ananda Ramadhania Adiputra Ailsa Amilia Rafida Elicia Nur Aisyah Esa Amalia Putri R.Kha

Dimensi Lain by Veny Alivionita Sari

          Aku berjalan mendaki, menanjaki tanah. Menggunung menjulang. Seperti kubah yang berlapis rumput safana. Sejauh kulempar pandangan mataku, hanya barisan bukit-bukit hijau yang hampa. Tanpa pohon, hanya hijau. Tak kulihat secuil jejak pemukiman. Aku haus, aku lapar, badanku sudah teramat lusuh. Masih kurasa pening dan berat di kepalaku. Entahlah, aku lupa atas apa yang sudah terjadi kepadaku. Aku bahkan bingung, mengapa bisa aku sampai di tempat yang terpencil ini. Bukankah sebelumnya aku sedang bersenang-senang di atas sebuah bukit. Berlari, berteriak, memacu adrenalin lantas mengepakkan parasut bak seekor burung menjelajah angkasa. Ah, sakit sekali kepalaku ini. Tak dapat kuingat lebih jauh mengenai masa-masa sebelum aku tersesat di tempat aneh yang tiada penghujungnya ini.           Aku berjalan lagi. Ku turuni jengkal demi jengkal, langkah demi langkah, meski terseok perlahan merasakan betapa perih luka di kakiku. Yang anehnya tak kulihat setitik darah pun yang mengalir d

Batas Biru Cakrawala by Skenario Fajar

          “Biru, tidak semua hal di dunia ini ada jawabannya. Pun, tidak semuanya dapat dipertanyakan. Mungkin, begitulah cara kerja semesta. Sulit dimengerti, bukan? Tak apa, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengerti.”           Hai, semesta! Izinkan saya memperkenalkan diri sebelum menceritakan satu dari banyak kebingungan yang saya alami. Nama saya Batas Biru Cakrawala, panggil saja Biru. Singkat saja ya perkenalan dirinya? Kalau terlalu panjang, saya takut kalian bosan. Baik! Semoga cerita dari saya bisa menjadi pelipur lara di tengah peliknya perjuangan. Tepatnya tahun lalu, di bulan November. Saya bertemu gadis yang bisa dibilang … maaf, sedikit aneh? Ah, begini! Bukan tanpa maksud saya berkata demikian, tapi memang begitu lah yang saya rasakan saat pertama kali bertemu dengannya. Gadis itu ialah anak dari rekan ayah yang ikut berkunjung ke rumah saya pada waktu itu. Saat berkenalan, ada hal yang tidak saya mengerti, mengapa gadis itu menatap saya dengan tatapan sinis. Tida