HIMAPRO-SI

Download Here

Congratulation for the winners and Thank you for your participation in Online Speech Competition 2020, see you on the next event!😊 For those who want to know the detail of the score, please click this link below . Detail of the score

DOWNLOAD HERE

✨ EDSA UINSA Proudly Presents✨ Online English Speech Competition 2020 "Millenial's Awareness of Mental Health" Registration opens on July 20-September 30, 2020. Please download and read carefully the Terms and Conditions below before doing any registration. Download here Click the link below to register yourself. https://forms.gle/6MPHz5ya2x1rppr68

          We study in the same University as a Economy student. My favorite thing in here is my friend, All of them are nice—Not to mention if they are fake, but this is enough for me who has dark past. My environment was bad before I crashed here, I always think that is just my dream but it feels hurt whenever I try to remember. My mom is dead, My father is a cockhead, He plays with many girls out there. I even doubted that he is my father. The only man I can depend on is my brother— before he falls in love. Practically, I do not have anyone-anything to depend on, I have to stand by myself all this time. “So, How? Have you make your decision?” “I do not know” I scratch my head “Do not rush yourself, You have 2 weeks to decide which activity you want to join” “Let us go home, It is late already”. I stand up from my place and sitting on backseat motorcycle, I told you that I have better life now. ...

          Aku berjalan mendaki, menanjaki tanah. Menggunung menjulang. Seperti kubah yang berlapis rumput safana. Sejauh kulempar pandangan mataku, hanya barisan bukit-bukit hijau yang hampa. Tanpa pohon, hanya hijau. Tak kulihat secuil jejak pemukiman. Aku haus, aku lapar, badanku sudah teramat lusuh. Masih kurasa pening dan berat di kepalaku. Entahlah, aku lupa atas apa yang sudah terjadi kepadaku. Aku bahkan bingung, mengapa bisa aku sampai di tempat yang terpencil ini. Bukankah sebelumnya aku sedang bersenang-senang di atas sebuah bukit. Berlari, berteriak, memacu adrenalin lantas mengepakkan parasut bak seekor burung menjelajah angkasa. Ah, sakit sekali kepalaku ini. Tak dapat kuingat lebih jauh mengenai masa-masa sebelum aku tersesat di tempat aneh yang tiada penghujungnya ini.           Aku berjalan lagi. Ku turuni jengkal demi jengkal, langkah demi langkah, meski terseok perlahan merasakan betapa perih luka di kakiku. Yang aneh...

          “Biru, tidak semua hal di dunia ini ada jawabannya. Pun, tidak semuanya dapat dipertanyakan. Mungkin, begitulah cara kerja semesta. Sulit dimengerti, bukan? Tak apa, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengerti.”           Hai, semesta! Izinkan saya memperkenalkan diri sebelum menceritakan satu dari banyak kebingungan yang saya alami. Nama saya Batas Biru Cakrawala, panggil saja Biru. Singkat saja ya perkenalan dirinya? Kalau terlalu panjang, saya takut kalian bosan. Baik! Semoga cerita dari saya bisa menjadi pelipur lara di tengah peliknya perjuangan. Tepatnya tahun lalu, di bulan November. Saya bertemu gadis yang bisa dibilang … maaf, sedikit aneh? Ah, begini! Bukan tanpa maksud saya berkata demikian, tapi memang begitu lah yang saya rasakan saat pertama kali bertemu dengannya. Gadis itu ialah anak dari rekan ayah yang ikut berkunjung ke rumah saya pada waktu itu. Saat berkenalan, ada hal yang tidak saya mengerti, mengapa ...